Piagam Bakrie

PIAGAM BAKRIE : TRIMATRA BAKRIE

  • Berawal dari sebuah kesederhanaan yang sarat dengan cita-cita luhur, Bakrie & Brothers (BNBR) kini menjadi raksasa bisnis sekaligus entitas sosial yang disegani.
  • Adanya cita-cita luhur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menjadi bangsa yang bermartabat, telah menjadikan H. Achmad Bakrie, Pendiri BNBR, tidak saja fokus pada bisnis yang digelutinya, namun juga memiliki semangat yang tinggi dan cita-cita luhur dalam memajukan bangsanya.
  • Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan untuk bisa maju dan mampu mengatasi segala tantangan dan rintangan, telah mendorong H. Achmad Bakrie untuk belajar tiada henti – menempuh pendidikannya secara otodidak, hingga sejarah mencatat sosok H. Achmad Bakrie sebagai figur usahawan yang sukses, disegani dan dihormati.
  • Sulit dibantah bahwa sosok H. Achmad Bakrie terbukti sangat memperhatikan aspek-aspek intelektual, emosional dan spiritualnya secara holistik. Hal ini menunjukan bahwa dimensi (matra) ketiga aspek tersebut terjaga secara seimbang, sejalan dengan fitrah yang seharusnya.
  • inilah yang secara nyata walau mungkin belum tekstual, menunjukkan adanya suatu nilai luhur (core value) yang dianut, dijaga dan diwariskan H. Achmad Bakrie kepada generasi penerusnya di Kelompok Bakrie, yakni keseimbangan dimensi raga/nalar, rasa dan ruh sedemikian sehingga kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritualnya selalu terasah dan teruji.
  • Core value ini pula yang secara hakekat mendasari lahirnya instrumental value seperti “Manusia Bakrie adalah pribadi yang ber-Integritas dan Profesional“ yang telah digunakan BNBR bertahun-tahun guna menjaga dan meningkatkan produktivitasnya secara terus menerus.
  • Menilik kenyataan bahwa Kelompok Bakrie kini telah berkembang sedemikian rupa, dengan beragam perusahaan yang juga mungkin sudah menetapkan instrumental value-nya masing-masing, maka untuk memperkokoh persatuan dan memperkuat ikatan kesatuan dalam keragaman untuk mencapai cita-cita luhur tadi, diperlukan tekstualisasi nilai luhur yang diwariskan H. Achmad Bakrie.
  • Tekstualisasi core value H. Achmad Bakrie menjadi penting untuk mewujudkan perkuatan instrumental value dari masing-masing perusahaan. Karena apabila instrumental value ini kuat dan berfungsi dengan efektif, akan berdampak pada meningkatnya nilai yang diperoleh para pemangku kepentingan (stakeholders value chain).

Pemangku kepentingan dipilah menjadi empat kategori, yakni pemegang saham, pelanggan, karyawan dan masyarakat. Secara skematik nilai-nilai (Stakeholders Value Chain) yang diperoleh diuraikan sbb:

a. Shareholder values : tingkat kepercayaan; return (dividen/saham)

b. Customer values : kepuasan; kebanggaan (atas produk/perusahaan nasional)

c. Employee values : kesejahteraan; kepastian masa depan

d. Community values : bergulirnya ekonomi; kesejahteraan; terpeliharanya lingkungan

  • Dapat dipastikan agar stakeholders value tersebut di atas terpenuhi maka perusahaan yang bersangkutan harus menerapkan GCG agar kinerja meningkat dan profit bertumbuh. Sehingga pada gilirannya perusahaan pun akan tumbuh dan memiliki potensi berkesinambungan.
  • Apabila perusahaan tersebut tumbuh dan berkesinambungan maka dapat dikatakan suatu tahap dalam rangka pencapaian cita-cita luhur H. Achmad Bakrie telah terpenuhi dan karenanya nilai luhur (core value) H. Achmad Bakrie juga telah dapat dijaga.
  • Seiring dengan perkembangan dunia dan dinamika kehidupan, rangkaian sebab akibat tadi harus berjalan terus menerus dan menjadi suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Oleh sebab itu agar core values tersebut dapat diimplementasikan, diperlukan setidaknya empat hal:

a. Legitimasi
b. Keteladanan
c. Internalisasi
d. Nilai-nilai yang bersifat/berfungsi sebagai perangkat pelaksanaan (instrumental value)

  • Aspek legitimasi menjadi prioritas terutama bila kita memandang perjalanan Kelompok Bakrie untuk masa yang akan datang. Merupakan tantangan tersendiri untuk merumuskan aspek legitimasi di tengah keberagaman latar belakang, budaya perusahaan dan instrumental values; banyaknya varian dan luasnya spektrum entitas bisnis maupun institusi sosial di Bakrie.
  • Satu-satunya legitimasi yang diharapkan mampu menjadi perekat kebhinekaan dalam Kelompok Bakrie untuk mencapai cita-cita luhur Pendiri Bakrie adalah tekstualisasi Core Values Bakrie.
  • Maka terumuskanlah suatu konfigurasi nilai-nilai yang diperkenalkan oleh Alm H. Achmad Bakrie melalui suatu proses yang panjang, sarat dengan tantangan dan rintangan, kemudian disusun dalam suatu dokumen yang disebut PIAGAM BAKRIE yang berisi butir-butir nilai luhur yang mencerminkan tiga dimensi pilar kehidupan: spiritual, intelektual & emosinal, yang disebut TRIMATRA BAKRIE yakni: Keindonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan.